Ads Top

Abu Nawas Mengecoh Monyet Sirkus

Ilustrasi abu nawas dengan raja nya
Pada suatu hari Abu Nawas sedang berjalan-jalan santai. Kemudia Abu Nawas melihat ada banyak kerumunan massa, lalu Abu Nawas pun bertanya kepada salah seorang yang berada di kerumunan itu.
"Ada apa disana dan mengapa ramai sekali ?" tanya Abu Nawas
"Pertunjukkan keliling yang melibatkan monyet ajaib"
"Apa maksudmu dengan monyet ajaib ?" kata abu nawas karena ingin tahu.
"monyet yang bisa mengerti bahasa manusia, dan lebih menakjubkan monyet itu hanya mau tunduk kepada pemiliknya saja." kata orang yang ditanya oleh Abu Nawas.

Abu Nawas pun makin tertarik. Ia tidak tahan lagi untuk menyaksikan kecerdikan dan keajaiban di monyet tersebut.

Kini Abu Nawas sudah berada ditengah kerumunan tersebut. Karena begitu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan itu, lalu dengan sombongnya sang pemilik monyet dengan bangga menawarkan hadiah yang lumayan besar bagi siapa saja yang mampu membuat monyet tersebut untuk mengangguk - ngangguk.

Tidak heran bila banyak diantara para penonton tersebut mencoba untuk maju satu persatu.Mereka berupaya dengan berbagai macam cara dan trik tapi hal tersebut tidak mampu membuat monyet tersebut mengangguk -ngangguk. Monyet itu terus saja menggeleng-gelengkan kepala nya.

Melihat kegigihan monyet itu Abu Nawas pun semakin penasaran. Hingga ia maju untuk mencoba. Setelah berhadapan dengan binatang itu, Abu Nawas pun bertanya :

"Tahukah engkau siapa aku ?" monyet itu menggeleng.
"Apakah engkau tidak takut kepadaku ?" tanya Abu Nawas lagi namun monyet itu tetap masih menggelengkan kepalanya.
"Apakah engkau takut kepada tuanmu ?" tanya Abu Nawas memancing, monyet itupun mulai merasa ragu.
"Bila engkau tetap diam maka akan kulaporkan kepada tuanmu" lanjut Abu Nawas mulai mengancam. Akhirnya monyet itu terpaksa mengangguk -angguk.

Atas keberhasilannya yang telah menaklukkan si monyet tersebut, Abu Nawas pun mendapat hadah yang dijanjikan oleh si- pemilik monyet tersebut. Tapi si pemilik monyet mulai merasa marah lalu ia memukuli monyetnya karena kesal tersebut. Hari berikutnya ia ingin menebus kekalahannya. Kali ini ia melatih monyetnya mengangguk -angguk.

Bahkan ia mengancam monyetnya akan menghukum berat jika si monyet dapat di pancing oleh penonton terutama oleh si Abu Nawas tak peduli apapun pertanyaan yang akan di ajukan.

Saat - saat yang dinantikan telah tiba. Kini para penontoh yang ingin mencoba  harus sanggup membuat monyet tersebut menggeleng - gelengkan kepalanya. Maka seperti hari sebelumnya, banyak para penonton tidak bisa memaksa si monyet menggeleng-gelangkan kepalanya. Setelah tidak ada yang sanggup mencobanya, Akhirnya Abu Nawas pun maju, lalu Ia mengulang pertanyaan yang sama.

"Tahukan engkau siapa diriku ?" monyet itu mengangguk
"Apakah engkau tidak takut kepadaku ?" monyet itu pun tetap mengangguk
"Apakah engkau tidak takut kepada tuanmu ?" pancing Abu Nawas. Tapi si monyet tetap menganggukkan kepala karena dia lebih takut akan ancaman dari tuannya.
Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil berisi balsem yang amat panas. Kemudian dia melnajutkan pertanyaannya.

"Tahukan engkau apa guna balsam ini ?" monyet itu tetap mengangguk.
"Baiklah, bolehkan aku menggosok selangkangan mu ini dengan balsam ini ?" monyet itu pun mengangguk lagi.

Lalu Abu Nawas menggosok selangkangan binatang itu. Tentu saja monyet itu merasa agak kepanasan dan mulai panik. Kemudian Abu Nawas pun mengeluarkan bungkusan yang lebih besar dan ternyata du dalam bungkusan itu terdapat balsam yang lebih besar.

"Maukah engkau bila balsam ini kuhabiskan untuk menggosok selangkanganmu ?" Abu Nawas mulai mengancam. Monyet itupun mulai ketakutan. Dan rupanya ia lupa ancaman akan tuannya sehingga ia terpaksa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mundur beberapa langkah.

Abu Nawas dengan kecerdikann dan Akalnya yang licin akhirnya mampu memenangkan sayembara meruntuhkan kegigihan monyet yang dianggap cerdik.

AH, jangankan seekor monyet, manusia paling pandai saja bisa dikecoh Abu Nawas !

1 comment :

fajarsiagian. Powered by Blogger.